Puluhan ribu orang dari segala penjuru tampak mulai membanjiri kota Larantuka sejak Rabu, 31 Maret 2010 lalu. Peringatan kali ini memang berbeda dan menarik lebih banyak peziarah dan wisatawan untuk hadir karena ini adalah peringatan ke 500 tahun diselenggarakannya Semana Santa di kota ini. Dari panitia perayaan, diperoleh informasi bahwa lebih dari 50,000 orang hadir dalam pekan suci memperingati Paskah ini. Ya, ini sebuah paket wisata dari Kabupaten Flores Timur yang menarik untuk dipromosikan.
Meski telah dimulai sejak Senin sebelumnya, puncak peringatan Paskah adalah pada hari Jumat, dinamakan Jumat Agung (2 April), yaitu yang diawali dengan sebuah prosesi bahari ari Kapela Tuan Menino di Sarotari. Sejak pukul 06:30, masyarakat telah berduyun-duyun memadati pelataran kapela dalam sebuah antrian panjang hingga mencapai bibir pantai . Satu persatu, mereka akan masuk dalam kapela untuk menghormati patung Yesus yang disemayamkan di dalam kapela di samping patung Tuan Menino atau Kanak Yesus sebelum dibawa dalam perahu yang telah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya untuk prosesi bahari tersebut.
Kumandang doa sambung-menyambung mengiringi peziarah yang jumlahnya benar-benar diluar dugaan. Tampak beberapa jurnalis dari berbagai media mengabadikan kegiatan luar biasa ini. Cukup lama prosesi ini berlangsung hingga akhirnya prosesi berakhir ditandai dengan seluruh arakan menuju perahu yang telah disiapkan di bibir pantai. Beberapa perahu lain mengikuti di samping dan belakang perahu yang berisi kotak dimana patung Tuan Menino disemayamkan. Sekitar pukul 14:00, prosesi bahari ini berakhir di Pantai Kuce.
Ribuan peziarah yang sebagian besar dalam balutan baju hitam dengan rosario di tangan telah siap di sepanjang pantai menyambut kedatangan arakan. Dari sini, prosesi adat unik ini lalu menyusuri jalan kota Larantuka menuju Kapela Tuan Ma untuk mengarak patung Tuan Ma (Bunda Maria - Matter Dolorosa Ora Pronobis). Kemudian arakan berlanjut menuju Kapela Tuan Ana, hingga berakhir di Katedral Reinha de Rosari.
Setelah beberapa kegiatan di Katedral, pada pukul 19:00, dimulailah prosesi jalan salib yang berakhir hingga pukul 03:00 keesokan harinya dengan mengarak ketiga patung yang dihormati oleh seluruh masyarakat Larantuka, tidak saja oleh umat Katolik, namun juga umat yang lain yang turut serta terlibat dalam setiap prosesi acara, khususnya pengamanan di sepanjang jalan dan lokasi yang menjadi kegiatan prosesi ini. Sebuah bukti nyata hidup damai berdampingan dalam kebersamaan.
Prosesi Paskah, meski setahun sekali, dapat menjadi paket menarik bila dikemas tidak saja dalam tema religi, yaitu bila digabungkan dengan objek wisata lain, misalnya wisata agro di perkebunan Hokeng, kunjungan ke Pulau Adonara yang masih menyimpan banyak objek wisata alam menarik di sana, atau ke pantai Oa dan Rako. Dengan demikian, selain wisatawan domestik, paket wisata ini tentu dapat menjaring wisatawan asing yang tidak banyak terlihat dalam prosesi ini. Terlebih dengan kalender wisata yang jelas, prosesi ini mudah dan layak dipromosikan.
No comments:
Post a Comment